deal breaker

Hati-hati 4 Tanda Deal Breakers dalam Hubungan, Bisa Jadi Pemicu Perpisahan  

Posted on

CORUMESCORTTEL – Mencintai seseorang memang bisa membuat seseorang memiliki gairah untuk hidup lebih berwarna. Cinta merupakan faktor penting dalam sebuah hubungan, tapi cinta bukan satu-satunya faktor dalam hubungan yang sehat. Definisi hubungan yang sehat bisa dikatakan berbeda-beda bagi setiap pasangan. Apa yang bagi kamu sebagai sesuatu yang tak bisa diterima, bisa saja bagi orang lain tidak seperti itu juga.

Meskipun begitu, ada juga lho beberapa green flags alias tanda-tanda hubungan sehat yang berlaku secara umum. Misalnya seperti rasa kepercayaan terhadap pasangan, komunikasi yang sehat, selera humor yang sama, dan saling menghargai satu sama lain.

Selain tanda-tanda hubungan sehat secara universal, terdapat beberapa deal breakers atau hal-hal yang dianggap buruk dan bahkan bisa menjadi pemicu putus. Simak beberapa hal berikut ini tentang deal breakers dalam hubungan bisa pemicu putus yang perlu kamu tahu.

1. Kurangnya Rasa Percaya dan Ketidaksetiaan terhadap Pasangan

Pastinya bukan hal aneh ketika mendengar kata ketidaksetiaan dan kurangnya rasa percaya menjadi deal breakers hubungan nomor satu. Rasa percaya menjadi fondasi kuat dari sebuah hubungan yang sehat. Mungkin kamu merasa bahagia dan mencintai pasanganmu, tapi dengan tidak memiliki rasa percaya didalam hubungan, itu akan mengurangi tingkat kebahagiaanmu sendiri lho. Lama-lama, cinta pun bisa terkikis akibat hal tersebut.

Begitupun dengan ketidaksetiaan. Satu kali saja pasangan menodai kepercayaanmu dengan cara berselingkuh, akan sulit bagimu untuk percaya sepenuhnya. Maka dari itu, perselingkuhan menjadi penyebab nomor satu dalam kehancuran sebuah hubungan. Belajarlah untuk sama-sama menjaga ya !

 

2. Komunikasi yang Kurang Baik

Deal breakers selanjutnya adalah komunikasi yang buruk antar pasangan. Komunikasi bukan sekadar saling memberi kabar saja, tapi sedalam apa komunikasi yang terjalin antara kamu dan pasanganmu.

Apakah kamu sering melakukan deep talk bareng pasangan? Bisakah kalian saling memahami satu sama lain? Lalu apakah kalian bisa berbicara dengan jujur? Mampukah kalian bisa berbicara tanpa rasa cemast atau apakah kalian bisa saling membicarakan masalah dan membantu mencari solusinya bersama? Itulah beberapa indikator seberapa baiknya komunikasi yang terjalin dalam hubungan.

 

3. Memiliki Pandangan yang Berbeda

Alasan dibalik pentingnya memiliki pasangan sefrekuensi menjadi dasar awetnya sebuah hubungan. Perbedaan pandangan mengenai sesuatu yang mendasar atau pokok, seperti moral, nilai, politik, dan bahkan agama juga bisa menjadi deal breaker dalam hubungan lho. Faktanya, kamu bisa saja memiliki pasangan yang memiliki pandangan berbeda denganmu, tapi perbedaan yang terlalu jauh dan signifikan akan berdampak buruk pada hubungan kalian.

Contohnya saja, ketika kamu memiliki pandangan politik yang bertolak belakang dengannya. Bukan tidak mungkin konflik akan sering terjadi, karena kalian sering berdebat mengenai pilihan kalian masing-masing. Kelamaan, jika tak bisa saling menghormati perspektif satu sama lain, maka hubungan pun bisa berakhir dengan perpisahan.

4. Merahasiakan Kondisi Finansial

Menutupi atau merahasiakan keadaan finansial dari pasangan juga merupakan deal breaker bagi sejumlah orang. Merahasiakan keadaan finansial bisa berupa berbohong tentang kebiasaan dalam menghabiskan uang, berbohong tentang hutang yang dimiliki, atau bahkan berbohong ketika memiliki simpanan uang di rekening.

 

Tidak menjadi masalah jika kamu dan pasangan memiliki rekening tabungan yang berbeda-beda. Namun jika kalian tidak saling terbuka dengan keadaan finansial itu bisa akan menjadi bom waktu yang menyebabkan keretakan hubungan lho. (redaksi: bettingan )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *